Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2010

Memperbaiki File .exe yang rusak akibat Virus

kali ini membahas seputar Virus komputer dan akibat yang di buatnya. Virus komputer merupakan momok (hantu/setan) yang menakutkan bagi setiap pengguna komputer (PC/Notebook/Laptop). Bagaiaman tidak demikian.. beberapa hari yang lalu teman saya kebingungan karena komputer miliknya tiba-tiba crash, semua file tipe .exe (program aplikasi) tidak bisa dieksekusi (dibuka). Lalu dia minta tolong pada saya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Saya kemudian coba membantunya dengan melakukan scan virus menggunakan antivirus yang terbaru (update). Ketika program di buka malah yang muncul " open with " dan jika di klik kanan muncul popup menu " Run As ". Kemudian saya mencoba melakukan recovery system dan ternyata juga tidak berhasil, itu artinya semua software atau program aplikasi sudah tidak dapat dijalankan lagi (Pusing deh...). Saya mencoba segala cara untuk mengatasi permasalahan tersebut, sampai sistem komputer kembali normal. Berikut langkah-lang

Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah

Oleh : Mustakim, S.Pd.,MM*)) I. Pendahuluan belajarPendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan. Pendidikan pada dasarnya merupak

Cara kerja Paid Review

Gambar
Pada Bisnis Online Paid Review , terdapat beberapa aktor yang berperan, antara lain Blogger , Advertiser , dan Broker . Blogger adalah pihak yang memiliki Blog yang nantinya akan digunakan untuk mempublikasikan secara online artikel review . Advertiser adalah pihak yang membayar untuk setiap artikel review yang dipasang disuatu Blog tertentu. Sedangkan Broker adalah pihak ketiga yang mempertemukan kepentingan Blogger dan Advertiser . SponsoredReviews merupakan salah satu contoh dari Broker Paid Review . Layaknya pemasang iklan di media seperti Televisi, Radio, dan Koran, yang menginginkan media tersebut memiliki Rating yang bagus dan Jumlah penonton/pendengar/pembaca yang cukup banyak. Maka Advertiser yang akan memasang iklan berupa artikel review di suatu Blog , juga menginginkan hal yang sama, yaitu Blog tersebut harus memiliki Rating yang bagus dan jumlah pengunjung yang cukup banyak. Beberapa indikator Rating yang digunakan untuk sebuah Blog , antara lain Page Ran

Konsep PAKEM

oleh : Depdiknas A. Apa itu PAKEM? PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatka

[Download Edisi Revisi] Buku Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2010

Pada bulan November 2009 yang lalu pemerintah telah menerbitkan Buku Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2010 beserta formulirnya, tetapi mungkin karena dalam buku tersebut masih ada sesuatu yang kurang lengkap, maka pada bulan Januari 2010 ini, pemerintah menerbitkan kembali Buku Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi GuruTahun 2010 edisi revisi dari edisi terdahulu. Bagi rekan-yang akan mengajukan sertifikasi guru, saya sarankan untuk lebih berhati-hati, berdasarkan informasi dari pihak yang berwenang, saat ini disinyalir ada segelintir orang yang ingin memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi dengan menawarkan jasa Bimtek Pedoman Pelaksanaan Ujian Sertifikasi Guru Tahun 2010 yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berikut ini saya sampaikan cuplikan pernyataan resmi dari Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Depdikanas terkait dengan penyelengraan Sert

14 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama di Sekolah

Kerja sama merupakan salah satu fitrah manusia sebagai mahluk sosial. Kerja sama memiliki dimensi yang sangat luas dalam kehidupan manusia, baik terkait tujuan positif maupun negatif. Dalam hal apa, bagaimana, kapan dan di mana seseorang harus bekerjasama dengan orang lain tergantung pada kompleksitas dan tingkat kemajuan peradaban orang tersebut. Semakin modern seseorang, maka ia akan semakin banyak bekerja sama dengan orang lain, bahkan seakan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu tentunya dengan bantuan perangkat teknologi yang modern pula. Kerjasama Bentuk kerjasama dapat dijumpai pada semua kelompok orang dan usia. Sejak masa kanak-kanak, kebiasaan bekerjasama sudah diajarkan di dalam kehidupan keluarga. Setelah dewasa, kerjasama akan semakin berkembang dengan banyak orang untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Pada taraf ini, kerjasama tidak hanya didasarkan hubungan kekeluargaan, tetapi semakin kompleks. Dasar utama dalam kerja sama ini adalah keahlian, di mana masing-m

Perilaku Nyontek dalam Pendidikan

Menyontek atau cheating memang bukan hal baru dalam dunia pendidikan, yang biasanya dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa/mahasiswa pada saat menghadapi ujian (test), misalnya dengan cara melihat catatan atau melihat pekerjaan orang lain atau pada saat memenuhi tugas pembuatan makalah (skripsi) dengan cara menjiplak karya orang lain dengan tanpa mencantumkan sumbernya (plagiat). Menurut Wikipedia cheating merupakan tindakan bohong, curang, penipuan guna memperoleh keuntungan teretentu dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Meski tidak ditunjang dengan bukti empiris, banyak orang menduga bahwa maraknya korupsi di Indonesia sekarang ini memiliki korelasi dengan kebiasaan menyontek yang dilakukan oleh pelakunya pada saat dia mengikuti pendidikan. Sebenarnya, secara formal setiap sekolah atau institusi pendidikan lainnya pasti telah memiliki aturan baku yang melarang para siswanya untuk melakukan tindakan nyontek. Namun kadang kala dalam prakteknya sangat sulit untuk menegakk

Pengembangan Aktivitas, Kreativitas dan Motivasi Siswa

Dalam hal ini, E. Mulyasa ( 2003) menekankan pentingnya upaya pengembangan aktivitas, kreativitas, dan motivasi siswa di dalam proses pembelajaran. Dengan mengutip pemikiran Gibbs, E. Mulyasa (2003) mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya, adalah: 1. Dikembangkannya rasa percaya diri para siswa dan mengurangi rasa takut; 2. Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah; 3. Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya; 4. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter; 5. Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan. Sementara itu, Widada (1994) mengemukakan bahwa untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa, guru dapat menggunakan pendekatan sebagai berikut : 1. Self esteem approach; guru memperhatikan pengembangan self esteem (kesadaran akan harga diri) siswa. 2. Creative approach; guru m

Aplikasi Teori Kebutuhan Maslow di Sekolah

Pemikiran Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh. Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya. Berikut ini ringkasan tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow. 1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis: * Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis. * Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat * Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang. * Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif. 2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman: * Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi. * Adanya ekspektasi yang konsisten * Men

Kreativitas di Sekolah

Dalam bahasa yang sederhana, kreativitas dapat diartikan sebagai suatu proses mental yang dapat melahirkan gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru. Menurut National Advisory Committees UK (1999), bahwa kreativitas memiliki empat karakteristik, yaitu: (1) berfikir dan bertindak secara imajinatif, (2) seluruh aktivitas imajinatif itu memiliki tujuan yang jelas; (3) melalui suatu proses yang dapat melahirkan sesuatu yang orisinal; dan (4) hasilnya harus dapat memberikan nilai tambah. Keempat karakteristik tersebut harus merupakan suatu kesatuan yang utuh. Bukanlah suatu kreativitas jika hanya salah satu atau sebagian saja dari keempat karateristik tersebut. Robert Fritz (1994) mengatakan bahwa “The most important developments in civilization have come through the creative process, but ironically, most people have not been taught to be creative.” Hal senada disampaikan pula Ashfaq Ishaq: “We humans have not yet achieved our full creative potential primarily because every child’s creativit

Upaya Mencegah Kecemasan Siswa di Sekolah

Oleh : Akhmad Sudrajat Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi individu yang berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas yang wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya sangat kuat dan bersifat negatif justru malah akan menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan. Adalah Sigmund Freud, sang pelopor Psikoanalisis yang banyak mengkaji tentang kecemasan ini. Dalam kerangka teorinya, kecemasan dipandang sebagai komponen utama dan memegang peranan penting dalam dinamika kepribadian seorang individu. Freud (Calvin S. Hall, 1993) membagi kecemasan ke dalam tiga tipe: 1. Kecemasan realistik yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya-bahaya nyata yang ada di dunia luar atau lingkungannya. 2. Kecemasan neurotik adalah rasa takut jangan-jangan insting-insting (dorongan Id) akan

Teori-Teori Belajar

Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Dalam tautan di bawah ini akan dikemukakan empat jenis teori belajar, yaitu: (A) teori behaviorisme; (B) teori belajar kognitif menurut Piaget; (C) teori pemrosesan informasi dari Gagne, dan (D) teori belajar gestalt. A. Teori Behaviorisme Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya : 1. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike. Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya: Law of E