Bahan Makanan Sumber Gizi

1. Karbohidrat
Karbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis, ialah monosakarida, disaarida, dan polisakarida. Di dalam bahan makanan nabati terdapat dua jenis polisakarida, yaitu yang dapat dicerna dan yang tidak dapat dicerna. Yang dapat dicerna ialah amilum dan dekstrin, yang tidak dapat dicerna ialah selulosa, pentosan, dan galaktan. Polisakarida di dalam bahan makanan hewani dapat dan disebut glikogen. Tidak ada polisakarida hewani yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Disakarida di dalam bahan makanan juga hanya ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi, ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
Laktosa hanya dijumpai pada hewani, yaitu berupa jenis gula di dalam air susu, baik susu ibu maupun susu hewan. Sukrosa dan maltosa terutama terdapat di dalam bahan makanan nabati. Monosakarida di dalam bahan makanan juga hanya ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi, ialah gluosa, frutosa dan galaktosa. Galaktosa merupakan komponen yang karakteristik bagi gula hewani pada laktosa, yang terdapat di dalam air susu.

1. Sumber karbohidrat
Sumber utama karbohidrat di dalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani. Karbohidrat nabati di dalam makanan manusia terutama berasal dari timbunan, yaitu biji, batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umumnya termasuk bahan makanan pokok. Karbohidrat hewani berbentuk glikogen, terutama terdapat di dalam otot(daging) dan hati. Namun demikian jumlahnya terbatas, dan setelah binatang mati, glikogen mengalami penguraian sehingga di dalam daging praktis menjadi nol.
1. Penentuan Karbohidrat di dalam makanan.
Kadar karbohidrat di dalam makanan tidak ditentukan secara langsung, tetapi dengan metoda bernama ”carbohydrate by difference”. Kadar makronutrien di dalam makanan terdapat dalam besaran gram, sedangkan kadar mikronutrien hanya dalam besaran miligram atau mikrogram, sehingga kadar dua jenis zat gizi yang terakhir ini dapat diabaikan terhadap makronutrien.
Jadi berat makanan (100%)= mineral+air+protein+lipid+karbohidrat.
Nilai kadar karbohidrat ini termasuk karbohidrat yang tidak dapat dicerna, disamping yang dapat dicerna.
TABEL 1. KADAR KARBOHIDRAT DI DALAM BEBERAPA JENIS BAHAN MAKANAN
Bahan makanan CHO
g/100 g Bahan makanan CHO
g/100 g
Beras giling 78,9 Ayam 0
Bungkil tahu 41,3 Daging sapi 0
Bungkil kacang tanah 30,5 Hati sapi 6,0
Kacang bogor 65,0 Telur ayam 0,7
Kacang ijo 62,9 Telur bebek 0,8
Kacang kedele kering 3,8 Ikan bandeng 0
Oncom 22,6 Kepiting 14,1
Tahu 1,6 Kerang 3,6
Bayam 6,5 Mangga 17,2
Daun kangkung 5,4 Pisang 12,2
Di Indonesia 70-80%, bahkan mungkin lebih dari 80% dari seluruh energi untuk keperluan tubuh berasal dari karbohidrat. Semakin rendah tingkat ekonominya, semakin tinggilah presentase energi tersebut berasal dari karbohidrat, karena energi dari karbohidrat termasuk yang paling murah. Masyarakat yang mengalami kemajuan dalam tingkat ekonominya, menunjuk pergeseran sumber energi ini dari karbohidrat ke arah lemak dan protein. Di negara-negara masyarakatnya mempunyai tingkat ekonomi yang tinggi, jumlah energi di dalam makanan hanya mencapai 40-50% berasal dari karbohidrat.
1. Protein
1. Klasifikasi Protein
Ciri khusus protein adalah adanya kandungan Nitrogen. Berdasarkan bentuknya, protein dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian, yaitu : protein berbentuk bulat, serat dan gabungan keduanya.
Berdasarkan kekomplekskan strukturnya, protein dibagi menjadi :
• protein sederhana, yaitu protein yang apabila mengalami hidrolisis akan menghasilkan hanya asam-asam amino atau derivatnya, contohnya adalah : albumin, globulin, glutelin, albuminoid dan protamin,
• protein gabungan, yaitu protein sederhana yang bergabung dengan radikal protein, contohnya adalah : nukleoprotein (protein bergabung dengan asam nukleat), glikoprotein (protein bergabung dengan zat yang mengandung gugusan karbohidrat seperti mucin), fosfoprotein (protein bergabung dengan zat yang mengandung fosfor seperti kasein), hemoglobin (protein bergabung dengan zat-zat sejenis hematin seperti hemoglobin) dan lesitoprotein (protein bergabung dengan lesitin, seperti jaringan fibrinogen) dan
• protein asal, adalah protein yang terdegradasi yang meliputi protein primer (misal : protean) dan protein sekunder (misal : proteosa, pepton dan peptida).
Fungsi protein meliputi :
• struktur penting untuk jaringan urat daging, tenunan pengikat, kolagen, rambut
• sebagai komponen protein darah, albumin dan globulin yang dapat membantu mempertahankan sifat homeostatis dan mengatur tekanan osmosis,
• terlibat dalam proses pembekuan darah sebagai komponen fibrinogen, tromboplastin,
• membawa oksigen ke sel dalam bentuk sebagai hemoglobin,
• Sebagai komponen lipoprotein yang berfungsi mentransportasi vitamin yang larut dalam lemak dan metabolit lemak yang lain,
• sebagai komponen enzim yang bertugas mempercepat reaksi kimia dalam sistem metabolisme dan
• sebagai nukleoprotein, glikoprotein dan vitellin.
1. Sumber protein
Kualifikasi protein berdasarkan sumbernya, telah kita ketahui protein hewani dan nabati. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging, susu dan telur. Ikan, kerang-kerangan dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang baik, karena mengandung sedikit lemak.
1. Penentuan protein dalam bahan makanan
Penentuan protein di dalam makanan sebaiknya berdasarkan kuantitas dan kualitasnya. Kuantitas protein ditentukan melalui penentuan nitrogen total(N), dengan metodadestrusi menurut KYELDAHL. Karena kadar N rata-rata di dalam protein adalah 16%, maka protein yang dihasilkan adalah 100/16 x berat makanan. Faktor 6,25 ini disebut faktor konversi nitrogen menjadi protein. Dalam analisa bahan makanan yang lebih teliti, dipergunakan faktor konversi lain untuk berbagai jenis bahan makanan.
TABEL 2. NILAI KONVERSI BERBAGAI BAHAN MAKANAN UNTUK MENGUBAH TOTAL NITROGEN MENJADI TOTAL PROTEIN
Beras 5,95 Kacang tanah 5,46
Tepung gandum 5,7 Kacang kedele 5,71
Gandum, biji utuh 5,83 Kelapa 5,30
Kenari 5,18 Biji labu 5,40
Mentega 6,38 Susu 6,38
TABEL 3. KADAR PROTEIN BEBERAPA BAHAN MAKANAN
Bahan makanan Protein
g% Bahan makanan Protein
g%
Daging 18,8 Kacang kedele 34,9
Hati 19,7 Kacang ijo 22,2
Ikan segar 17,0 Kenari 15
Ayam 18,2 Kelapa 3,4
Telur 12,8 Daun singkong 6,8
Susu sapi 3,2 Kacang tanah 25,3
1. Lemak
1. 1. Klasifikasi Lemak
Lemak adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan, baik secara aktual maupun potensial dengan asam lemak. Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai sumber energi yang efisien secara langsung dan secara potensial bila disimpan dalam jaringan adiposa.
Klasifikasi lemak terdiri dari : lemak sederhana, lemak campuran dan lemak turunan (derived lipid)
a) Lemak sederhana adalah ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Lemak sederhana terdiri dari lemak dan lilin. Lemak merupakan ester asam lemak dengan gliserol.
b) Lipid campuran adalah ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam lemak. Lipid campuran terdiri dari fosfolipid, glikolipid dan lipid campuran lain.
c) Lemak turunan adalah zat yang diturunkan dari golongan-golongan diatas dengan hidrolisis. Ini termasuk asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, steroid, alkohol disamping gliserol dan sterol, aldehida lemak dan benda keton. Gliserida (asil-gliserol), kolesterol dan ester kolesterol dinamakan lipid netral karena tidak bermuatan.
1. 2. Sumber Lemak
Menurut sumbernya, ita membedaan lemak nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh, yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah, dan dalam suhu kamar berbentuk cair. Lemak hewani terutama mengandung asam lemak jenuh, khususnya mempunyai rantai karbon panjang, yang mengakibatkan dalam suhu kamar berbentuk padat.
1. 3. Penentuan lemak pada makanan
Kadar lemak total didapat dengan penentuan secara ekstraksi berkesinambungan dengan mempergunakan alat ekstraksi SOXHLET. Ekstraksi dilakukan berturut-turut beberapa jam dengan dipanaskan. Kemudian diuapkan, dan residu yang tertinggal diteliti. Presentase lemak residu terhadap berat makanan dapat dihitung dan kadar lemak tersebut dinyatakan dalam persen. Yang dihitung di sini adalah lemak total atau lemak kasar, mencakup trigliserida dan lemak jenis-jenis lain, termasuk lipoida seperti kolesterol, karatinoid, dan lainnya.
TABEL 4. KADAR LEMAK BEBERAPA JENIS BAHAN MAKANAN
LEMAK NABATI g% LEMAK HEWANI g%
Kacang tanah 42,8 Daging sapi 22,0
Kacang kedele 18,1 Daging kambing 9,2
Biji kelapa 34,7 Daging kerbau 0,5
Biji kemiri 63,0 Daging ayam 5,0
Buah alpokat 6,5 Telur 11,5
Biji jagung 1,3 Susu sapi 3,5
Susu kerbau 12,0
Susu kambing 2,3
1. Mineral
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang dalam analisa bahan makanan tertinggal sebagai kadar “abu”, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan dibakar sempurna. Kita bedakan 2 kelompok besar mineral (elemen, unsur) yang terdapat pada analisa tubuh kita, berdasarkan kwantunya, ialah:
1. Makro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relaltif besar, seperti K, Na, Ca, Mg, dan P, S, serta Cl.
2. Mikro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relatif sedikit.
1. mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh, jadi harus ada, seperti Fe, Cu, Co, Zn, dan J, serta F.
2. Mikro elemen yang nonesensial. Jenis ini terdapat di dalam tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan, jadi sebagai kontaminan. Termasuk ke dalam kelompok ini ialah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, Ni, Si, Sr, Va dan Br.
Makro elemen berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan. Ada pula yang memegang fungsinya di dalam cairan tubuh, baik intraseluler maupun ekstraselular. K, Na, S, dan Cl terutama berfungsi dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, sedangkan a, Mg dan P terutama sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.
Mikro elemen pada umumnya berfungsi berhubungan dengan enzim, bahkan yodium merupakan bagian dari struktur suatu hormon. Sejumlah besar enzim memerlukan mikro elemen untuk dapat berfungsi secara maksimal.
1. Klasifikasi Mineral
Peranan mineral adalah memelihara tekanan osmotik cairan tubuh, menjaga kepekaan otot dan syaraf dengan cara berperan dalam tiga lokasi, yaitu syarafnya pada penghantaran stimuli (Na+ dan K-), padaa neuro muskuler (Mg+) dan pada otot dengan mempengaruhi kontraksinya (Ca++). Selain itu mineral juga berperan mengatur transport zat makanan dalam sel, mengatur permeabilitas membran sel dan kofaktor enzim serta mengatur metabolisme.
1. Kegunaan, Sumber dan Defisiensi Mineral
• Kalsium
Kalsium erat sekali dengan pembentukan tulang. Padi-padian umumnya rendah kalsium. Tepung gandum putih mengandung kira-kira 20 mg. Beras mengandung kurang lebih 6 mg kalsium per 100g. daging umumnya merupakan sumber yang miskin akan kalsium dan hanya mengandung 10 – 15 mg persen. Sayuran umumnya merupakan sumber kalsium yang kurang baik.
• Fosfor
Fosfor berfungsi sebagai pembentuk tulang, persenyawaan organik, metabolisme energi, karbohidarat, asam amino dan lemak, tarnsportasi asam lemak dan baagian koenzim. Sumber fosfor terutama berasal dari hewan dan sumber sintetis seperti susu yang merupakan sumber penting dengan kandunga 93 mg persen. Beras giling mengandung fosfor sebanyak 140 mg persen. Daging dan ikan mengandung fosfor sebanyak 100 – 200 mg persen.
• Natrium
Natrium adalah kation Na+ utama cairan ekstrasel dan sebagian besar berhubungan dengan klorida dan bikarbonat dalam pengaturan keseimbangan asam basa. Ion natrium juga penting dalam mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuh dan dengan demikian melindungi tubuh terhadap kehilangan cairan yang berlebihan. Pada bagian empedu, ion natrium dan kalium berfungsi untuk mengemulsi lemak. Walaupun ion natrium banyak ditemukan dalam bahan makanan, sumber utama dalam makanan adalah garam dapur (NaCl). Konsumsi garam ini rata-rata 15 gram seorang sehari.
• Kalium
Kalium adalah unsur teringan yaang mengandung isotop radioaktif aalami. Secara umum fungsi dari kalium adalah metabolisme normal, memelihara volume cairan tubuh. Konsentrasi pH, hubungan tekanan osmotik, mengaktifkan enzim intraseluler dan pada empede bekerja samaa dengan natrium berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Kalium adalah kation (K+) utama cairan intarsel.
• Magnesium
Ion magnesium terdapat pada semua sel. Magnesium berperan sangat penting sebagai ion esensial di dalam berbagai reaksi enzimatis dasar pada metabolisme senyawa. Pada tubuh kita kurang lebih mengandung 25 gram unsur magnesium.
• Besi
Besi adalah satu dari unsur yang paling banyak dari kerak bumi. Fungsi utama besi adalah untuk transport oksigen oleh hemoglobin. Besi ferro (Fe2+) dan besi ferri (Fe3+) bersifat sangat sukar laarut pada pH netral, dan diperlukan sistem khusus untuk transport besi dan memasukkan ino-ion ini kedalam tempat-tempat fungsional mereka. Bayi yang baru lahir dibekali Fe sedikit dari ibunya sehingga makanannya harus sudah diberi suplemen sumebr Fe dalam bentuk sari buah sejak bulan esatu da kedua. Sumber besi utama adalah daging, tumbuhan polong, tetes tebu, dan kerang-kerangan. Sumber sintetis terdiri dari ferric okside dengan kandungan besi 35% dan ferrous sulphate dengan kandungan besi sebesar 20%. Besi dalam bahan pakan terutama terdapat dalam bentuk ferri, terikat kuat pada molekul organik.
• Mangan
Konsentrasi mangan dalam jaringan-jaringan hewan relatif konstan terhadap umur. Mangan banyak terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan sayuran tetapi sedikit terdapat pada daging, ikan dan produk susu.
• Yodium
Yodium kurang larut dalam air, tetapi apabilaa molekul yodium (I2) berkombinasi dengan yodida membentuk poliyodida akan menyebabkan yodium sangat mudah larut dalam air.
• Molibdenum
Molibdenum berfungsi sebagai metaloenzim xantin oksidase, aldehida oksidase, dan sulfit oksidase. Sampai saat ini belum diketahui sistem metabolisme kecuali bentuk heksavalen yang larut air diabsorpsi dengan baik melalui usus. Bahan makanan sumber unsur Molybdeum ialah kacang-kacangan, sereal, sayur dau berwarna hijau dan organ dalam binatang ternak.
1. Klasifikasi vitamin
Walaupun struktur kimia dan fungsi biokimia sangat heterogen, vitamin secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua golongan,
o golongan pertama yaitu vitamin yang larut dalam lemak atau diserap dengan lemak yang terdiri dari vitamin A, D, E dan K.
o Golongan kedua adalah vitamin yang larut dalam air atau diserap dengan air, yang terdiri dari vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B12 (kobalamin), niasin (asam nikotinat), asam folat (asam pteroilglutamat) dan C.
Semua vitamin yang larut dalam air, kecuali kobalamin (vitamin B12) dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan dan oleh karena itu terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau dan ragi.
1. Kegunaan, Sumber dan Defisiensi Vitamin
1. Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin banyak terdapat dalam daging, bagian luar biji-bijian (oleh karena itu beras merah mempunyai nilai gizi tiamin lebih baik daripada beras putih), kacang-kacangan dan hasil ikutannya, bungkil kacang kedelai, bungkil kacang tanah, tepung alfalfa dan ragi. Pada ikan mentah terdapat kandungan tiaminase yang dapat memecah tiamin menjadi dua gugus pirimidin dan pikolin sehingga tiamin menjadi inaktif. Sumber tiamin yang penting adalah kacang-kacangan dan hasil ikutannya, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah dan tepung alfalfa.
1. Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin sangat berperan untuk fungsi normalnya jaringan-jaringan yang berasal dari ektoderm seperti kulit, mata dan syaraf. Riboflavin juga mencegah senilyti. Tanda-tanda defisiensi riboflavin mencakup rontoknya rambut, “lesion” pada kulit, muntah, diare dan gangguan mata. Sumber riboflavin yang penting adalah susu, sayur-sayuraan, yeast, daging dan kacang-kacangan. Sumber-sumber riboflavin potensial lainnya adalah ragi, produk-produk susu, hati, ikan dan hijauan pada sayuran dan bakteri autrotof.
1. Vitamin B5 (Asam pantotenat)
Asam pantotenat merupakan bagian dari koenzim A, yang berperan dalam transfer gugus asetil. Koenzim A juga berperan dalam degradasi asam-asam lemak menjadi asetil CoA. Sumber asam pantotenat adalah biji-bijian, yeast, hati dan telur.
1. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 terdiri dari tiga derivat piridin alam yang berhubungan erat, yaitu : piridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Perbedaan dari ketiga zat tersebut adalah pada rantai C nomor 4. Rantai basis dari zat-zat tersebut adalah piridin. Ketiganya sama aktif sebagai pra zat koenzim piridoksal fosfat. Piridoksin berperan penting dalam metabolisme protein dimana pyridoxial fosfat merupakan suatu konensium untuk berbagai reaksi kimia yang berkaitan dengan metabolisme protein dan asam amino, seperti transaminasi dan dekarboksilasi.
Sumber vitamin B6 adalah daging, hati dan tanaman berdaun hijau. Peranan dari koenzim adalah untuk metabolisme asam amino, oleh sebab itu apabila kekeurangan piridoksin akan terjadi gangguan metabolisme protein. Vitamin B6 berguna bagi pencegahan dermatitis, dan gejala-gejala kerusakan syaraf pusat. Pembentukan asam nikotinat dari triptofan tergantung pada piridoksal fosfat sebagai koenzim. Karena itu penyakit pellagra seringkali disertai defisiensi piridoksin.
1. Vitamin B12 (Kobalamin)
Kobalamin adalah vitamin yang mengandung kobalt yang berada dalam bentuk derivat “cyanide” yaitu “cyanocobalamin”. Vitamin B12 berfungsi dalam sintesa protein dan dalam metabolisme asam nukleat serta senyawa-senyawa yang mengandung satu atom C. Vitamin B12 banyak terdapat pada produk-produk hewan dan dalam rumen ruminansia serta jaringan organ. Protein dalam ransum akan meningkatkan kebutuhan vitamin B12. Kebutuhan vitamin B12 juga tergantung pada level kolin, metionin dan asam folat dalam ransum dan akan berinterelasi dengan asam askorbaat dalam metabolisme tubuh. Substitusi isokalori lemak dengan glukosa juga menekan vitamin B12 yang ditambahkan. Ini mengindikasikan bahwa vitamin B12 penting pada metabolisme energi. Vitamin B12 berperan penting dalam pembentukan darah merah.
1. Biotin
Biotin adalah derivat imidazol yang banyak terdapat dalam bahan makanan alam. Dalam metabolisme, biotin berperan sebagai fiksasi CO2 yang selanjutnya ditransfer substrat yang lain. Sumber biotin adalah hati, yeast, kacang tanah, telur, tanaman berdaun hijau, jagung, gandum, biji-bijian lainnya dan ikan.
1. Vitamin C (Asam askorbat)
Vitamin C berperan sebagai transport elektron (sistem redoks), enzim-enzim yang berperan dalam elektron transport adalah ascorbic acid oksidase, cytochrome oxidase, flavin transhydrogenase. Ada yang menyebutkan bahwa pada jaringan hewan tidak terjadi proses oksidasi dengan vitamin C sebagai kaatalis respiratori, karena pada hewan tidak ada enzim dehydro ascorbate reductase dan ascorbate oxidase. Vitamin C juga berperan dalam metabolisme tirosin yaitu berperan dalam enzim b-hydroxy phenyl pyruvic acid oxidase sebagai katalisator perubahan p-OH phenylpyruvic menjadi homogentisic acid.
Sumber-sumber asam folat yang potensial adalah daging, sayuran, terutama daun-daun hijau. Beberapa tanaman serta hewan termasuk unggas dapat mensintesa vitamin C. Semua spesies ayam dapat mensintesis vitamin C (AsAc) di dalam ginjal.
1. Vitamin A (antixeroptalmia)
Sumber dari nabati tidak mempunyai vitamin A tetapi mempunyai provitamin A (karoten). Karoten dapat menjadi aktif dalam tubuh menjadi vitamin A. Vitamin ini dikenal sebagai rethinol. Vitamin A terdapat dalam bentuk vitamin A asetat (retinil asetat), vitamin A alkohol (retinol), vitamin A aldehid (retinal) dan vitamin A asam (asam retionil). Retinol yang diserap mengalami reesterifikasi dengan asam lemak jenuh berantai panjang, diinkoporasi ke dalam chylomicron pembuluh limfa dan kemudian memasuki aliran darah.
Vitamin A bersifat esensial dalam pembentukan pigmen retinal yang dibutuhkan bagi penglihatan. Di samping itu vitamin A juga penting untuk pertumbuhan normal, terutama jaringan epitel dan tulang.
1. Vitamin D (anti rakhitis)
Vitamin D merupakan prohormon jenis sterol yang sah. Vitamin D adalah istilah umum untuk derivat-derivat sterol yang larut dalam lemak dan aktif dalam mencegah rakhitis. Sifat umum dari vitamin D adalah larut dalam lemak dan lebih tahan terhadap oksidasi daripada vitamin A. Vitamin D terdiri dari vitamin D2 dan D3. Vitamin D3 mempunyai tiga peran pokok, yaitu : meningkatkan absorpsi kalsium di usus halus, memungkinkan resorpsi kalsium dari tulang, dan meningkatkan ekskresi fosfat dari ginjal. Bersama-sama dengan hormon paratiroid, hasil dari aktivitas vitamin D adalah berupa peningkatan kadar kalsium dalam darah.
1. Vitamin E (tokoferol)
Vitamin E (tokoferol) adalah minyak yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, khususnya benih gandum, beras dan biji kapas. Susunan kimia vitamin E terdiri dari nukleus chroman dan rantai samping isoprenoid. Sifat umum vitamin E adalah tahan panas, mudah dioksidasikan dan rusak apabila terdapat dalam lemak tengik. Terdapat tiga jenis vitamin E, yaitu tokoferol. Perbedanyaannya terletak pada gugus R1, R2 dan R3. a-tokoferol adalah bentuk vitamin E yang paling aktif atau paling efektif, sedang efektivitasnya sebagai antioksidan berturut-turut dari g, b dan a.
Vitamin E terdapat di alam yaitu pada lemak dan minyak hewan atau tanaman terutama bagian kecambah gandum, telur, dan colustrum susu sapi. Defisiensi vitamin E dapat menyebabkan degenerasi epitel germinal pada hewan jantan serta resorpsi embrio pada hewan betina (pada mamalia) yang tergantung pada vitamin E.
1. Vitamin K
Vitamin K terdiri dari vitamin K1 (filloquinon) yang berasal dari nabati., vitamin K2 (menaquinon) yang berasal dari hewani. Vitamin K3 (menadion) adalah bentuk aktif vitamin K dalam tubuh. Vitamin K dalam bentuk “farnoquinon” dibuat oleh mikroorganisme di dalam saluran cerna. Sifat dari vitamin K adalah sedikit larut dalam air, tahan panas, tahan oksidasi dan tidak tahan radiasi matahari. Sumber vitamin K adalah hijauan, jaringan hewan, tepung ikan yang sedang membusuk terutama berasal dari bakteri baccillus brevis, mycobacterium tuberculosis, baccilus subtilis dan lactobacillus casei, bakteri saecina lutea, escherachia coli, proteus vulgaris dan corynebacterium tuberculosis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ESENSI,PROSES, DAN WILAYAH ADMINISTRSI PENDIDIKAN

PEMBELAJARAN DENGAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI