Surel

Dalam istilah TI bahasa Inggris, email, singkatan dari electronic mail, bisa berfungsi sebagai kata benda (nomina) maupun kata kerja (verba). Sebagai nomina, email bisa merujuk pada tiga makna, yaitu (1) sistem untuk mengirimkan pesan digital atau elektronik, (2) pesan digital yang dikirimkan melalui sistem email, atau (3) alamat email (dalam ragam percakapan). Sebagai verba, to email, bermakna mengirimkan pesan melalui email.

Awalnya, karena berasal dari penyingkatan istilah electronic mail, kata ini ditulis dengan tanda hubung, e-mail. Dalam perkembangannya, Internet Engineering Task Force (IETF), organisasi yang bertugas mengembangkan standar Internet, kemudian secara resmi menetapkan bentuk email dalam pedoman gaya penulisannya. Meskipun demikian, bentuk e-mail masih digunakan secara luas oleh banyak lembaga teknis dan jurnalistik terkemuka.
Kamus Besar Bahasa Indonesia IV terbitan Pusat Bahasa mencantumkan frasa nomina pos elektronik dan surat elektronik. Pos (dari bahasa Belanda atau Inggris: post) dan surat (dari bahasa Arab: suraah) memang adalah sinonim yang digunakan untuk merujuk barang yang dikirim melalui sistem pos. Bahasa Inggris pun mengenal sinonim post dan mail.
Dalam praktik sehari-hari, dikenal juga berbagai bentuk akronim untuk istilah ini, antara lain pos-el, sur-el, dan rat-ron, baik dengan atau tanpa tanda hubung.
Saya menyarankan untuk membakukan istilah surat elektronik dan bentuk akronimnya, surel (tanpa tanda hubung). Mengapa?
Meskipun pos dan surat adalah sinonim, dalam penggunaan sehari-hari, kata surat lebih lazim digunakan untuk menyebut benda yang dikirim melalui sistem pos. Surat juga lebih fleksibel untuk dibuat kata turunannya dibandingkan dengan pos. Di KBBI III, kita menjumpai bentuk bersurat, menyurat, surat-menyurat, menyurati, menyuratkan, tersurat, suratan, dan persuratan. Sebaliknya, pos hanya memiliki bentuk mengeposkan dan pengeposan.
Akronim dalam bahasa Indonesia biasanya tidak menggunakan tanda hubung dan disusun dengan menggabungkan unsur-unsur awal dari kata-kata pembentuknya, meskipun ada juga akronim yang mengambil dari unsur tengah atau akhir kata-kata pembentuknya. Dari pilihan akronim yang ada untuk surat elektronik, surel terasa lebih dekat dengan surat dibandingkan ratron dan bisa menyiratkan pertalian hubungannya.
Jika kita perhatikan, beberapa akronim dalam bahasa Indonesia yang telah dikenal luas dapat dapat diperlakukan sebagai kata yang bisa diturunkan. Contohnya antara lain tilang (bukti pelanggaran) yang diturunkan menjadi menilang dan tertilang, rudal (peluru kendali) yang diturunkan menjadi merudal, serta sidak (inspeksi mendadak) yang diturunkan menjadi menyidak dan disidak. Kata turunan yang mungkin untuk surel adalah menyureli (berkirim surel kepada) dan mungkin surel-menyurel (berkirim-kiriman surel).
Jadi, sudahkah Anda menyureli rekan Anda?
Artikel ini pertama kali dimuat di detikinet pada 26 Nov 2009. Sumber ilustrasi: Wikimedia Commons.

Komentar

  1. kenapa sih harus berganti jadi surel.. lebih enak email gitu... nambah-nambahin beban mengingat saja

    BalasHapus

Posting Komentar

setelah berkunjung jangan lupa tinggalkan komentar..
Terima Kasih atas kunjungannya.. salam dari Ramlan & Ari

Postingan populer dari blog ini

ESENSI,PROSES, DAN WILAYAH ADMINISTRSI PENDIDIKAN

PEMBELAJARAN DENGAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI