MEMBACA
Keterampilan menyimak merupakan dasar atau factor penting bagi kesuksesan seseorang dalam belajar membaca efektif. Membaca hendaknya disertai oleh diskusi (sebelum, selama dan sesudahnya), agar bisa meningkatkan serta memerkaya kosakata, pemahaman umum, serta pemilikan ide-ide cemerlang.
Hubungan berbicara dan membaca
Kemampuan umum bahasa lisan turut melengkapi dan merupakan latarbelakang menguntungkan bagi keterampilan membaca. Kemampuan tersebut mencakup kemampuan mengujarkan kosakata yang luas dan beranekaragam dengan jelas dan lancar, penggunaan kalimat sempurna serta kemampuan mengurutkan kronologis bacaan dengan baik dan benar.
(menyimak dan membaca memiliki kesamaan fungsi sebagai mediator menerima komunikasi dan memahami makna-makna/simbo, sedangkan berbicara dan menulis erat hubungannya dalam hal, keduanya merupakan mediator untuk mengekspresikan makna atau arti)
Membaca: proses yang dilakukan serta digunakan pembaca untuk memeroleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Tujuan membaca: mencari serta memeroleh informasi, mencakup: isi, pemahaman makna bacaan. Selain itu: 1) mengetahui penemuan yang telah dilakukan sang tokoh; 2) mengetahu topik yang baik dan menarik; 3) mengetahui kejadian di setiap alur cerita; 4) memahami pernyataan yang ingin disampaikan penulis; 5) mengetahui ketidakwajaran yang dialami tokoh; 6) hubungan sosial tokoh dalam bacaan dengan masyarakat sosial kita.
Dua aspek membaca:
1) Keterampilan bersifat mekanis (taraf lebih rendah): (a) mengenal bentuk huruf; (b) mengenal unsur-unsur linguistik; (c) mengenal korespondensi pada ujaran dan bunyi; (d) kecapan membaca.
2) Keterampilan bersifat pemahaman (taraf lebih tinggi): (a) memahami pengertian sederahana; (b) memahami signifikasi/makna; (c) evaluasi/penilaian; (d) kecapan membaca yang fleksibel.
1) Keterampilan bersifat mekanis (taraf lebih rendah): (a) mengenal bentuk huruf; (b) mengenal unsur-unsur linguistik; (c) mengenal korespondensi pada ujaran dan bunyi; (d) kecapan membaca.
2) Keterampilan bersifat pemahaman (taraf lebih tinggi): (a) memahami pengertian sederahana; (b) memahami signifikasi/makna; (c) evaluasi/penilaian; (d) kecapan membaca yang fleksibel.
Membaca nyaring: kegiatan membaca yang dilakukan bersama-sama orang lain, di mana salah seorang mengutarakan pemahaman makna atau menyampaikan informasi, dan yang lain berusaha memahami dan menerima informasi yang ingin disampaikan penulis/pengarang.
Agar pendengar memahami maksud yang ingin disampaikan pengarang, dalam kegiatan membaca nyaring, maka cara yang dapat ditempuh: a) menyoroti ide-ide baru dengan memergunakan penekanan yang jelas; b) menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya; c)menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran dalam satu kalimat dengan menyusun kata-kata yang tepat dan baik; d) menggabungkan ide-ide yang bertautan; e) menjelaskan klimaks dengan gaya dan daya ekspresi. Contoh membaca nyaring: membaca puisi, drama dan membaca teks pidato.
Agar pendengar memahami maksud yang ingin disampaikan pengarang, dalam kegiatan membaca nyaring, maka cara yang dapat ditempuh: a) menyoroti ide-ide baru dengan memergunakan penekanan yang jelas; b) menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya; c)menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran dalam satu kalimat dengan menyusun kata-kata yang tepat dan baik; d) menggabungkan ide-ide yang bertautan; e) menjelaskan klimaks dengan gaya dan daya ekspresi. Contoh membaca nyaring: membaca puisi, drama dan membaca teks pidato.
Membaca dalam hati (silent reading): membaca yang hanya memergunakan ingatan visual, dengan melibatkan pengaktifan mata/ingatan.
Membaca dalam hati dibagi menjadi:
1.Membaca ekstensif: membaca secara luas, yang objeknya sebanyak mungkin teks dalam waktu sesingkat mungkin. Kegiatan membaca semacam ini meliputi:
a) membaca survei (memeriksa indeks, memeriksa judul buku, memeriksa skema/outline);
b) membaca sekilas: membuat mata bergerak secara spontan (memperoleh kesan umum, menemukan hal tertentu, menemukan bahan pustaka);
c) membaca dangkal: membaca yang bertujuan memeroleh pemahaman yang dangkal dan bersifat refreshing (membaca cerita: cerpen/novel/puisi).
2.Memabaca intensif: studi seksama, telaah teliti dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas. Dalam hal ini biasanya teks tidak terlalu panjang, namun memerlukan pemahaman maksimal. Kegiatan membaca semacam ini meliputi:
a)membaca telaah isi: membaca yang menuntut ketelitian pemahaman secara kritis dan daya pikir tinggi dalam menanggap ide-ide tersirat dalam bacaan.
1)membaca teliti: (membaca paragraph dengan pengertian, membaca pilihan yang lebih panjang, membuat catatan [mengenai bacaan, menandai buku], membaca dalam kelas, menelaah tugas [survei, question, baca, mencerikatan kembali, meninjau kembali] )
2)membaca pemahaman: (standar kesastraan, resensi kritis, drama tulis, pola-pola fiksi)
3)membaca kritis: membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, evaluatif, serta analisis dan bukan hanya mencari kesalahan.
4)membaca ide: kegiatan membaca yang ingin mencari , memeroleh, serta memanfaatkan ide-ide yang bermanfaat dalam sebuah bacaan.
b)membaca telaah bahasa:
1)membaca bahasa: tujuannya untuk memerbesar daya kata dan mengembangkan kosa kata. a) memerbesar daya kata, dengan mengetahui: ragam bahasa, makna konteks, bagian-bagian kata, penggunaan kamus, aneka makna, idiom, sinonim/antonym, konotasi/denotasi, derivasi. b) mengembangkan kosa kata, dengan mengertahui: bahasa kritik sastra, memetik makna dari konteks, petunjuk-petunjuk konteks
2)membaca sastra: memadukan keserasikan dan keharmonisan antara keindahan bentuk dan isi. Dalam membaca sastra, beberapa hal yang perlui diperhatikan: a) memahami bahasa ilmiyah dan bahasa sastra; b) gaya bahasa, meliputi: perbandingan, hubungan dan pernyataan (majas)
Membaca dalam hati dibagi menjadi:
1.Membaca ekstensif: membaca secara luas, yang objeknya sebanyak mungkin teks dalam waktu sesingkat mungkin. Kegiatan membaca semacam ini meliputi:
a) membaca survei (memeriksa indeks, memeriksa judul buku, memeriksa skema/outline);
b) membaca sekilas: membuat mata bergerak secara spontan (memperoleh kesan umum, menemukan hal tertentu, menemukan bahan pustaka);
c) membaca dangkal: membaca yang bertujuan memeroleh pemahaman yang dangkal dan bersifat refreshing (membaca cerita: cerpen/novel/puisi).
2.Memabaca intensif: studi seksama, telaah teliti dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas. Dalam hal ini biasanya teks tidak terlalu panjang, namun memerlukan pemahaman maksimal. Kegiatan membaca semacam ini meliputi:
a)membaca telaah isi: membaca yang menuntut ketelitian pemahaman secara kritis dan daya pikir tinggi dalam menanggap ide-ide tersirat dalam bacaan.
1)membaca teliti: (membaca paragraph dengan pengertian, membaca pilihan yang lebih panjang, membuat catatan [mengenai bacaan, menandai buku], membaca dalam kelas, menelaah tugas [survei, question, baca, mencerikatan kembali, meninjau kembali] )
2)membaca pemahaman: (standar kesastraan, resensi kritis, drama tulis, pola-pola fiksi)
3)membaca kritis: membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, evaluatif, serta analisis dan bukan hanya mencari kesalahan.
4)membaca ide: kegiatan membaca yang ingin mencari , memeroleh, serta memanfaatkan ide-ide yang bermanfaat dalam sebuah bacaan.
b)membaca telaah bahasa:
1)membaca bahasa: tujuannya untuk memerbesar daya kata dan mengembangkan kosa kata. a) memerbesar daya kata, dengan mengetahui: ragam bahasa, makna konteks, bagian-bagian kata, penggunaan kamus, aneka makna, idiom, sinonim/antonym, konotasi/denotasi, derivasi. b) mengembangkan kosa kata, dengan mengertahui: bahasa kritik sastra, memetik makna dari konteks, petunjuk-petunjuk konteks
2)membaca sastra: memadukan keserasikan dan keharmonisan antara keindahan bentuk dan isi. Dalam membaca sastra, beberapa hal yang perlui diperhatikan: a) memahami bahasa ilmiyah dan bahasa sastra; b) gaya bahasa, meliputi: perbandingan, hubungan dan pernyataan (majas)
yups, membaca dan berbicara itu punya hubungan sangat luar biasa. tanpa membaca, pembicara sprti tong kosong nyari bunyinya...
BalasHapusmembaca seperti melakukan proses recording
BalasHapussemua yang kita baca akan tertanam didalam memory otak kita..begitu kata Pak guru saya di waktu SD
makasih infonya..lengkap dan bermanfaat :)
bacaan yg berat tentu saja, namun sangat bermanfaat :)
BalasHapusdengan banyak membaca,,,selain mempertajam daya intelektual,,tentu kecakapan kita dalam berbicara akan semakin terasah,,
BalasHapusMembaca menjadi sebuah hal yang menyenangkan terkadang buat saya. Berbicara juga asyik tetapi bila berbicara didepan publik agak sulit,
BalasHapusBlog Keluarga Last Blog Si Kecil Batuk Pilek (Influensa) Karena Bunda Suka Minum Air Es?
membaca merupakan sebuah keasyikan tersendiri ...
BalasHapusBacalah ...
aku kalo mau menghafal lebih suka membaca nyaring..biar cepat hapal...
BalasHapussalam kenal sesama orang bahasa, apa khabar??
BalasHapussaya pernah merasakan ketika banyak membaca, maka cara bicara dan penulisan saya mengikuti gaya bahasa penulis buku yg saya baca :D ajaib...
BalasHapussalam persahabatan
banyak baca banyak tahu..
BalasHapustp sepertinya susah untuk sekali baca langsung tahu :D