CIRI-CIRI MANUSIA MERDEKA

Dalam satu kesempatan blog walking saya menemukan sebuah tulisan dalam bentuk e-paper,  berjudul ” Tujuh Ciri Orang Merdeka“, yang ditulis oleh da’i kondang  Aa Gym.  Saripati dari ketujuh ciri tersebut adalah:

Pertama, orang yang merdeka dalam mengarungi hidup ini tidak akan disiksa oleh banyaknya keinginan. Memiliki keinginan sebenamya sangat manusiawi, bahkan manusia bisa maju dan berprestasi karena ada keinginan. Tetapi, jika hidup diperbudak keinginan sampai terampas kebahagiaan, ibadah, waktu, pikiran, tenaga, bahkan biaya hanya untuk meladeni keinginan kita dan keinginan tersebut nyata-nyata tidak membawa manfaat bagi kemuliaan dunia dan akhirat, berarti kita sudah dijajah oleh keinginan.
Kedua, bebas dari perbudakan hawa nafsu. Hawa nafsu adalah bagian dari  karunia Allah yang melengkapi kehidupan kita menjadi bahagia bahkan mulia. Namun, nafsu itu sendiri harus kita kendalikan. Kita lihat orang-orang yang diperbudak nafsu syahwat, hari-harinya hanya memikirkan kemaksiatan sehingga menghancurkan nilai-nilai yang ada pada dirinya dan menghancurkan orang lain, semata-mata karena diperbudak syahwat.  Begitu pula orang yang diperbudak nafsu amarah, pikirannya penuh kekejian, dendam membara. Tutur katanya penuh angkara murka, tindakannya menjadi tidak terkendali dan hina, dan sudah pasti dia tidak akan pernah disukai oleh orang lain, sehingga hari-harinya penuh ketegangan.
Ketiga, ciri orang yang hidupnya merdeka ialah ia tidak mudah diperbudak oleh asmara. Salah satu yang memperindah dan menghiasi hidup kita adalah cinta. Tapi kita lihat ada orang yang terjerumus ke lembah nista dalam perbuatan-perbuatan yang hina justru karena cinta, tentu yang dimaksud adalah cinta buta yang membuatnya buta terhadap kebenaran.
Keempat, jujur. Setiap kali berbohong maka bohong itu akan menjadi penjara bagi kita. Kita akan selalu was-was, takut kebohongan (kedustaan) kita diketahui yang mengharuskan kita berbuat bohong lanjutannya.  Oleh karena itu, tidak akan menjadi merdeka orang-orang yang tidak menjaga dirinya dari kedustaan dan ketidakjujuran.
Kelima, tawadhu tidak akan pernah menghinakan, bahkan sebaliknya akan mengangkat derajat seseorang. Mimpi kalau kita ingin bahagia jika kita menjadi orang yang sombong dan takabur. Kebahagiaan dan kemerdekaan adalah milik orang-orang tawadhu.
Keenam ikhlas. Ikhlas adalah kunci kemerdekaan hati. Orang-orang riya yang suka pamer, yang hidupnya tamak akan pujian, akan menjadi korban mode dan korban zaman. Tetapi orang yang ikhlas tidak akan ambil pusing dengan penilaian manusia. Yang dia pikirkan adalah selalu memikirkan yang terbaik dan puas dengan penilaian Allah SWT.
Ketujuh, semakin banyak bergantung kepada sesuatu maka kita akan takut kehilangan sesuatu. Seperti orang yang bersandar di kursi akan takut kursinya diambil. Tetapi bergantung kepada Allah, itulah yang akan memuaskan karena Allah menggenggam segala yang kita butuhkan.
Jika ingin mengetahui selengkapnya isi makalah tersebut, silahkan klik DISINI
Sumber : http://www.purwakarta.org/
============
Selamat HUT RI yang  ke 65 dan selamat menjalankan ibadah shaum.  Mari kita belajar menjadi manusia yang merdeka…
============

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ESENSI,PROSES, DAN WILAYAH ADMINISTRSI PENDIDIKAN

PEMBELAJARAN DENGAN EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI

Penilaian Kelas